13.02.202406:04:00UTC+00Saham JetBlue Melonjak Setelah Carl Icahn Melaporkan Kepemilikan 9,91% Sahamnya

Saham JetBlue Airways Corp meningkat secara signifikan sekitar 16 persen selama perdagangan yang diperpanjang pada hari Senin di Nasdaq. Hal ini terjadi setelah investor aktivis terkenal Carl Icahn mengungkapkan bahwa ia memiliki sekitar 10 persen saham di perusahaan penerbangan tersebut.

Pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS melaporkan bahwa Icahn memiliki sekitar 33,62 juta saham di JetBlue yang setara dengan 9,91 persen saham. Pada akhir Januari 2024, JetBlue memiliki sekitar 339,28 juta saham biasa yang beredar.

Perusahaan-perusahaan Icahn membeli saham-saham substansial ini di JetBlue, dengan total gabungan sekitar $119,75 juta. Investor miliarder ini menjelaskan bahwa ia membeli saham tersebut karena menganggapnya sebagai saham yang undervalued dan merupakan peluang investasi yang menguntungkan. Icahn mencatat dalam pengajuannya, ia telah melakukan diskusi yang signifikan dengan manajemen dan dewan direksi JetBlue. Ia juga menyatakan ketertarikannya untuk melanjutkan pembicaraan ini terkait representasi dewan direksi yang potensial.

Sementara itu, JetBlue sedang bergulat dengan beberapa tantangan keuangan tahun ini. Pada akhir Januari, perusahaan melaporkan kerugian bersih pada kuartal keempat, berbeda dengan keuntungan yang dicatatkan pada tahun sebelumnya. Perusahaan ini juga memperkirakan penurunan pendapatan dan kapasitas untuk kuartal pertama dan tahun fiskal 2024.

JetBlue memprediksi penurunan pendapatan sebesar 5-9 persen pada kuartal pertama dari tahun ke tahun, bersamaan dengan penurunan kapasitas sebesar 3-6 persen, yang diukur dalam Available Seat Miles. Selain itu, target pendapatan fiskal 2024 perusahaan diperkirakan akan tetap datar, sementara kapasitas diproyeksikan akan sedikit menurun.

Ursula Hurley, chief financial officer JetBlue, menjelaskan bahwa perusahaan sedang menyelidiki dengan cermat pemangkasan lebih lanjut terhadap biaya-biaya yang dapat dikendalikan, selain program-program modernisasi armada dan biaya struktural yang sedang berlangsung.

Pada kuartal keempat, maskapai ini melaporkan kerugian bersih sebesar $104 juta, sangat kontras dengan keuntungan sebesar $24 juta pada tahun-tahun sebelumnya. Meskipun terjadi peningkatan kapasitas sebesar 3,3 persen, pendapatan operasional turun 3,7 persen dari tahun ke tahun, dengan total pendapatan sebesar $2,3 miliar.

Sebuah insiden tambahan yang dilaporkan oleh Federal Aviation Administration (FAA) minggu lalu mengungkapkan bahwa dua pesawat JetBlue bertabrakan di Bandara Internasional Logan Boston. Untungnya, tidak ada korban luka-luka di antara para penumpang atau awak pesawat.

Menambah tantangannya, pada pertengahan Januari, Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Massachusetts memblokir rencana akuisisi JetBlue senilai $3,8 miliar terhadap Spirit Airlines Inc. Keputusan ini muncul karena masalah persaingan usaha. JetBlue sebelumnya telah mencapai kesepakatan pada Juli 2022 untuk mengakuisisi Spirit Airlines dengan nilai ekuitas sebesar $3,8 miliar. Setelah itu, pada akhir Januari, JetBlue menginformasikan kepada Spirit bahwa perjanjian merger tersebut dapat dibatalkan setelah tanggal 28 Januari, karena adanya kondisi yang tidak terpenuhi.